Minggu, 22 Desember 2024

DASYATNYA NARASI PENDIDIKAN

(Catatan Akhir Tahun 2024)

Ketika berdiskusi, menyuguhkan narasi seputar pendidikan sering kita mendengar kata-kata pesimis di media sosial atau grup WhatsApp, seperti "omon²" atau "gedabrus. Nah, yang menjadi fokus kita adalah seberapa dasyat urgensi narasi untuk proses menuju pendidikan yang lebih baik dalam konteks kehidupan berbangsa ?.

Narasi bukan sekadar rangkaian kata, melainkan jiwa yang menggerakkan visi dan misi suatu peradaban. Negara kita merdeka bukan hanya karena perjuangan fisik, tetapi juga karena kekuatan narasi yang digemakan oleh para pendiri bangsa. Bung Karno dengan "Indonesia Mengguncang Dunia", Bung Hatta dengan "Kemerdekaan untuk Kesejahteraan", dan Sutan Sjahrir dengan "Kemerdekaan dan Kemanusiaan" telah meletakkan dasar identitas bangsa merdeka yang bermartabat.

Namun, bagaimana dengan dunia pendidikan kita? Pendidikan seharusnya menjadi medan utama untuk menanamkan narasi besar bangsa. Sayangnya, kita sering melihat bahwa narasi pendidikan lebih banyak berganti istilah dan format daripada benar-benar membumi. Kurikulum berganti 12 kali, hingga yang terakhir, Kurikulum Merdeka, membawa narasi besar, tetapi mengapa ia terasa jauh dari realitas?

Narasi "Merdeka Belajar" adalah gagasan luar biasa yang mengandung spirit kemerdekaan, kemandirian, dan kebebasan berpikir. Namun, apakah nilai-nilai ini benar-benar terinternalisasi di setiap guru, siswa, dan sekolah? Ataukah kita masih terperangkap dalam birokrasi yang kaku, feodalisme, dan eksekusi yang manipulatif? Berapa banyak program yang hanya formalitas demi menyerap anggaran tanpa substansi yang menyentuh hati para pelaku pendidikan?

Hari ini, mari kita merenungkan: Seberapa kuat narasi pendidikan yang kita bawa? Apakah hanya formalitas, ataukah benar-benar menjadi akar kebijaksanaan? Sudahkah kita bebas dari feodalisme, kapitalisme, dan manipulasi, ataukah kita hanya berganti nama tanpa makna?

Pada akhirnya, peradaban bangsa ini tidak akan dibangun oleh anggaran besar atau program megah. Ia akan dibangun oleh narasi besar yang dijalani dengan sungguh-sungguh, yang tertanam dalam setiap guru, siswa, dan sekolah/madrasah. Narasi itulah yang akan membawa bangsa ini ke peradaban yang lebih tinggi, peradaban yang merdeka, mandiri, dan bermartabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar